A.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan
berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang
mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa.
Tanpa harapan manusia tidak artinya sebagai manusia. Manusia yang tak mempunyai
harapan berarti tak dapat diharapakan lagi.
Menurut
kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir,
berkata, bercinta, mempunyai keturunan dan lain sebagainya. Kebutuhan hidup
ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah : pengan, sandang
dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi : kebahagiaan, kesejahteraan,
kepuasan hiburan dan lain sebagainya.
-->
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita
merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu.
Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di
sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan
target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan
terealiasasi.
Dari
kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan
cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya
cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja
keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita
yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung
tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk
menghayal yang tidak-tidak.
Contoh
: Seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan
ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak
semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita,
maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar
cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau
melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
B.
PENYEBAB MANUSIA PUNYA HARAPAN
Ada
2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1.
Dorongan Kodrat
Kodrat
adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia
memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk
memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun
kemampuan berpikirnya.
Menurut
Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu
adalah :
a.
Kelangsungan hidup (survival).
b.
Keamaanan (safety).
c.
Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d.
Diakui lingkungan (status).
e.
Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
C.
PENGERTIAN DOA
Doa
berarti memohon atau meminta sesuatu yang baik dari Allah s.w.t yang Maha
Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu
kepadaNya seperti firman di bawah yang bermaksud:
Dan
Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa
permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takabur daripada
beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.”
(Surah Al-Mu’min:60)
Orang
yang berdoa mesti yakin bahwa doanya akan dikabulkan Allah. Ada kalanya doa
seseorang itu mustajab, kerana sebaik sahaja ia berdoa lantas Allah memakbulkan
dengan segera atau Allah menundakan doanya itu hingga beberapa lama pada masa
yang akan datang.
-->
Macam Macam Doa
1. Do’a Hendak Berpakaian
Ketika
berpakaian kita memohon untuk kebaikan dari pakaian yang kita kenakan, dan
berlindung dari kejahatan pakaian yang kita kenakan.
“Bismillahari
rahmaanir rahim. Allaahumma inni as-asluka min khairihi wa khairi maa huwalahu
wa a’uudzu bika min syarrihi wa syarri maa humalahu”
Artinya
: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah, aku
memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada
dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan
sesuatu yang ada dipakaian ini“
2. Do’a Ketika bercermin
Saat
bercermin kita memohon dibaguskan akhlak kita seperti Allah telah membaguskan
wajah kita
Allahumma
kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqiiArtinya:Ya Allah sebagaimana telah kau
perindah kejadianku, maka indahkanlah pula akhlakku.
3. Do’a Sebelum Makan
“Allahumma
baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar“
Artinya
: “Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan
peliharalah kami dari siksa api neraka
4. Do’a Sesudah Makan
“Alhamdu
lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa muslimiin“
Artinya
: “Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan
kami memeluk agama islam“
5. Do’a Naik Kendaraan Darat
“Subhaanal
ladzi sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqrinina wa innaa ilaa
rabbinaa lamunqalibuuna“
Artinya
: “Maha suci Tuhan yang memudahkan ini kendaraan bagi kami, sedangkan kami tiba
bisa memudahkan kepada-Nya, dan kepada Allah kami kembali“
--> Contoh Doa
Ya Allah cukupilah aku dengan rizki-Mu yang
halal (supaya aku terhindar) dari yang haram perkayalah aku dengan
karuniamu(supaya aku tidak meminta)kepada selain-Mu (HR:At-Tirmidzi).
D.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan
sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
-->
Tiga teori kebenaran :
1)
Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu
pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)
Teori Korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3)
Teori Pragmatis
Kebenanran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
E.
KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu
antara lain :
a)
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b)
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c)
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong,
dennawan, dan sebagainya.
d)
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e)
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
CONTOH
KASUS :
Perbuatan
buruk manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan
bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena
perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan
manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan
bagi manusia yang lainnya itu sudah terjadi.
Contohnya
: Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan bermula dari penghunian
liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi lahan tandus dan gundul oleh
manusia – manusia penghuni liar itu.
Akibatnya
beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi
jumlah ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap lapisan masyarakat,
pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan
yang mereka derita itu.
http://laelatulafifah.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-harapan.html
http://asepburhanudin.wordpress.com/2012/06/27/manusia-dan-harapan/