Senin, 08 Oktober 2012

BAB III KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


3.1 Pendekatan Kesusastraan
·         ** Pengertian Sastra : Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya. Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan  dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati.
·         ** Pengertian Seni : Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
·         Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
  1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan ikatan  primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
  2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
  3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.


3.2 IBD yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jenis-jenis prosa dbagi menjadi 4 :
1.      Prosa naratif
2.      Prosa deskriptif
3.      Prosa eksposisi
4.      Prosa argumentatif
Prosa lama adalah karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari  sastra atau kebudayaan barat.
Bentuk bentuk sastra prosa lama :
  1. Hikayat berasal dari arab dan india yang berisi tentang cerita cerita para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan dan raja raja yang memiliki kekuatan gaib
  2. Sejarah adalah salah satu prosa lama yang berisi tentang cerita cerita yang diambil dari suatu peristiwa sejarah.
  3. Kisah adalah cerita yang berisi tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke tempat yang lain.
  4. Dongeng adalah cerita yang berasal dari khayalan.
  5. Cerita berbingkai adalah cerita yang didalam nya terdapat cerita lain yang dituturkan oleh pelaku pelaku lain. 

Prosa baru adalah karya sastra yang telah mendapatkan pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
Bentuk bentuk sastra prosa baru :
  1. Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya.
  2. Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik
  3. Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik.
  4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
  5. Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll ). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll.

3.3 Nilai Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diinginkan oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Pengertian lain dikemukakan oleh Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan istilah cerita rekaan, yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa.
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.      Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
5.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Karya sastra dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
  2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu tetapi untuk merenung.

3.4 IBD yang dihubungkan dengan puisi
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar
1.      Hubungan Puisi dengan pengalaman hidup manusia
Dengan pengalaman hidup manusia (sang penyair) diharapkan menggugah kesadar mahasiswa untuk dapat mengerti akan dirinya sendiri dan masyarakat
dapat dilakukan dengan kemampuan Imagineative Entry
2.      Puisi dan kesadaran individual
Puisi mengajak mahasiswa untuk menengok hati dirinya sendiri dan sesamanya
(sebagaimana berlaku dalam The Humanities) dari puisi akan tersurat bagaimana perasaan hati manusia.
3.      Puisi dan Keinsyafan Sosial
Sebagai Makhluk Sosial, puisi juga memberikan berbagai pengetahuan dan menafsirkan akan masalah - masalah sosial. Yakni meliputi konflik dengan sesamanya, pemberontakan terhadap hukum Tuhan,Serta perjuangan - perjuangan lainnya.Selain itu puisi yang pada umumnnya bercirikan nilai - nilai moral dan etika serta kemanusiaan (cinta kasih)


Daftar pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar