3.1
Pendekatan Kesusastraan
· ** Pengertian
Sastra : Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk
dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk.
Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah
kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian
diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik
isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan
ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang
buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya. Selain pengertian istilah atau
kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan
dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan
ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut
fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai
arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara
secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan
budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan
dinikmati.
· ** Pengertian
Seni : Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat,
cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan
bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia
berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah
kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di
dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan
antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi
pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat
kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
·
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks
budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai
berikut :
- kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
- Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
- kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
3.2
IBD yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan
dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang".
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam
dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa
indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang
dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jenis-jenis prosa dbagi menjadi 4 :
1. Prosa naratif
2. Prosa deskriptif
3. Prosa eksposisi
4. Prosa argumentatif
Prosa lama adalah karya sastra yang
belum mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat.
Bentuk bentuk sastra prosa lama :
- Hikayat berasal dari arab dan india yang berisi tentang cerita cerita para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan dan raja raja yang memiliki kekuatan gaib
- Sejarah adalah salah satu prosa lama yang berisi tentang cerita cerita yang diambil dari suatu peristiwa sejarah.
- Kisah adalah cerita yang berisi tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke tempat yang lain.
- Dongeng adalah cerita yang berasal dari khayalan.
- Cerita berbingkai adalah cerita yang didalam nya terdapat cerita lain yang dituturkan oleh pelaku pelaku lain.
Prosa
baru adalah karya sastra yang telah mendapatkan pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat.
Bentuk
bentuk sastra prosa baru :
- Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya.
- Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik
- Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik.
- Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
- Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll ). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll.
3.3
Nilai Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa
Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diinginkan oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Pengertian lain dikemukakan oleh
Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan istilah cerita rekaan, yaitu
kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal
atau imajinasi, dalam ragam prosa.
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
1.
Prosa
fiksi memberikan kesenangan.
2.
Prosa
fiksi memberikan informasi
3.
Prosa
fiksi memberikan warisan cultural
4.
Prosa
fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
5.
Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Karya
sastra dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
- Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
- Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu tetapi untuk merenung.
3.4
IBD yang dihubungkan dengan puisi
Secara etimologis, kata puisi dalam
bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa
Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem.
Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet
berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani
sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang
hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah
orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Alasan yang mendasari penyajian puisi
dalam Ilmu Budaya Dasar
1.
Hubungan
Puisi dengan pengalaman hidup manusia
Dengan
pengalaman hidup manusia (sang penyair) diharapkan menggugah kesadar mahasiswa
untuk dapat mengerti akan dirinya sendiri dan masyarakat
dapat
dilakukan dengan kemampuan Imagineative Entry
2.
Puisi
dan kesadaran individual
Puisi
mengajak mahasiswa untuk menengok hati dirinya sendiri dan sesamanya
(sebagaimana
berlaku dalam The Humanities) dari puisi akan tersurat bagaimana perasaan hati
manusia.
3.
Puisi
dan Keinsyafan Sosial
Sebagai
Makhluk Sosial, puisi juga memberikan berbagai pengetahuan dan menafsirkan akan
masalah - masalah sosial. Yakni meliputi konflik dengan sesamanya,
pemberontakan terhadap hukum Tuhan,Serta perjuangan - perjuangan lainnya.Selain
itu puisi yang pada umumnnya bercirikan nilai - nilai moral dan etika serta
kemanusiaan (cinta kasih)
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar